ketika sayap-sayap masa
mengepak semakin cepat
mulailah aku teringat
pada kusam lembar kisah
sejarah menuju sudah
ketika..
tak ada jejak terbaca
tak ada cerita do'a
ajalku tanyakan amal
sukmaku dirajam sesal
aku lupa..wahai jiwa
benar-benar lupa
renta usia telah percuma
tak bisakah kau berdusta?
kayu nisan batu hitam
janji jauh tanah tujuan
kematian mulai menakutkan
mantra apa hendak kubaca
saat dua utusan bertanya
dua apa dua siapa
untuk apa...
siksa saja adanya
siksa jiwa ucap terbata
mana bebalku?
mana sombongku?
duhai..
kematian mulai menakutkan
ruhku rubuh tersungkur jatuh
tandus lahatku hangus
bumi tak lagi bersahabat
ini akhir yang menakutkan
aku terjaga
demi Engkau yang maha perkasa
aku terjaga
bayang-bayang neraka
bayang-bayang siksa
masaku belum lagi tiba
sungguh ia tak lagi lama
masih ada sempat
sebelum pecah buluh nadi
sebelum patah tulang sendi
sebelum hina...
jadi akhir bagi nyawa
mulailah aku teringat
pada kusam lembar kisah
sejarah menuju sudah
ketika..
tak ada jejak terbaca
tak ada cerita do'a
ajalku tanyakan amal
sukmaku dirajam sesal
aku lupa..wahai jiwa
benar-benar lupa
renta usia telah percuma
tak bisakah kau berdusta?
kayu nisan batu hitam
janji jauh tanah tujuan
kematian mulai menakutkan
mantra apa hendak kubaca
saat dua utusan bertanya
dua apa dua siapa
untuk apa...
siksa saja adanya
siksa jiwa ucap terbata
mana bebalku?
mana sombongku?
duhai..
kematian mulai menakutkan
ruhku rubuh tersungkur jatuh
tandus lahatku hangus
bumi tak lagi bersahabat
ini akhir yang menakutkan
aku terjaga
demi Engkau yang maha perkasa
aku terjaga
bayang-bayang neraka
bayang-bayang siksa
masaku belum lagi tiba
sungguh ia tak lagi lama
masih ada sempat
sebelum pecah buluh nadi
sebelum patah tulang sendi
sebelum hina...
jadi akhir bagi nyawa
No comments:
Post a Comment