Naskah Teater : SENGKETA ASMARA SEKARTAJI CANDRA KIRANA - Leo Zainy

DRAMA INI DIBUKA DENGAN SULUK DALANG YANG MENCERITAKAN KISAH ASMARA SERIBU RAJA-RAJA. DAN MENCERITAKAN PULA KISAH DEWI ANGGRAENI DAN PUTRI SEKARTAJI.DILANJUTKAN ADEGAN YANG MENGGAMBARKAN PESONA DEWI SEKARTAJI. BERSAMA SORAK SORAI KEMEGAHAN ISTANA KERAJAAN.
DAYANG-DAYANG DAN PENARI IKUT LARUT DALAM SUASANA DI ISTANA. NAMUN KEADAAN MENJADI BERUBAH KETIKA DEWI SEKARTAJI MULAI GUNDAH DAN BINGUNG DENGAN HATI DAN PERASAANNYA DENGAN PANJI ASMARA BANGUN.
SEKARTAJI: Panji… Panji Asmoro Bangun…
Jiwaku melayang-layang di udara
Aku rindu peristiwa itu Panji,
Suguhan indah membuatku terperanjat
sempat menyita sepertiga hidup dan langkah-langkahku menjadi gila

Aku rindu padamu tak terlupakan,
Ada tanda manis di gambar itu
Dan kini kau telah masuk dalam pencarianku Panji…

Aku rindu diharapkan,
Berharap terulang, tapi kini kau tak datang,
Mungkin, segera datang!
Panji… Panii Amsoro bangun
DAYANG 1: Kadang ada yang suka berandai-andai…
Mengupamakan, menerka, sampai memuja-muja

(laksana bulan tak pernah redup, cahaya deras mengaliri lingkaran putihnya,
Bagai perisai tajam, membelah kesusahan, dengan sigap membendung awan hitam kelam…
Upama duri, kau telah menancap pada harumnya mawar dan tegar seperti merah tak sempat memudar,
Kini kau adalah peri mata bening,
selalu pancarkan pesona khas duniamu.
Begitu indah, sedalam kehangatan, kadang membawa mimpi untuk membelaimu sampai tak jelas batas melihatnya)


DEWI SEKARTAJI: Naluriku berkata, kaulah pemilik itu

mimpiku mengisyaratkan
pada malam-malam terakhir, kau penuhi ladangku
sesak sempit, kau selimuti rusukku

jalan sempit, mimpimu terjejal...
beri ruang, tanda satu terpendam
aku didepanmu...

merajahi malam bagai purnama, seolah terang tapi kelam dan senyap, dan
aku tetap terbaik diantara berjuta mimpi sempat hadir dan berteman denganmu

ku panggil kasih ya...
karena mimpi itu, hidup telah mewakili indahnya malam,
hadir telah berani kau tanam,
biar mimpi segera jadi kenyataan...
aku siap diiringi tangis atau seru berdendang!
Panji… Panji…
DAYANG :
aduh!
Mana peri putih lentik riang
Cawan ini menunggu...
Jangan hanyut, sampai menghilang
Dukaku menggebu
Sedu deru deram!
#BABAK 2
PADA SEBUAH TAMAN, TERLIHAT DEWI ANGGRAENI DUDUK MERENUNG. MERATAPI NASIB YANG TIDAK BERPIHAK PADANYA.
PANJI AS: Ku abaikan duri menancap untuk jalan-arah
ku tanam biji anggur hingga kau mabuk dan bersandar dipelipis

ku basuh muka ini, hingga bersinar, kilau cahayanya mendekat wajahmu,
ku hapus mendung dilangit hingga awan-pun dapat indahkan dunia

bila dingin salju tubuhmu beku, hanya mendekat, semua pudar dan hangat semat...

air mata beri isyarat tentang cinta!
DEWI ANGGRAENI TETAP MEMBISU
PANJI AS: Meresapi serta menjiwai segala apa yang ada pada dirimu,
sungguh sesuatu yang dahsyat dan sulit terbendung...

ada peristiwa menghujam serta terbelalak mata ini...
teramat mempesona pada ruang-ruang yang menghampirimu

aku kandas ditengah hutan, arah yang kujalani tandus serta menjadi tak bertuan
kemana aku harus kembali,
aku butuh jalan, aku butuh teman
aku mau penghangat, dan aku ingin mendekap untuk menyusuri hutan ini...

aku mau kamu temani hingga sampai batas perjalanan.
pada ujung, ada kamu dan aku..
DEWI ANG: pada awalnya, kau yang menarik hati...
lalu mendekat untuk berbagi,
sekedar rasa nyaman yang menggembirakan

kau menawan, bagai permata dibungkus kain tebal, namun sinar itu menjelma bagai peri biru

aku sampai sekarang peduli dan hangat denganmu
aku yang masih pasrah dipersimpangan
lewati yang terjal dan mau

kini aku masih ingin dan slalu mengingatmu...

peri biru menjelma
dan aku sekarang tak pernah tau,
harus kemana membawa rona asmara yang tak pernah mengerti pada siapa berhenti diujungnya.
PANJI AS : Kedalaman syair tak mampu membingkai air-matamu
jumlah kesedihan-pun melebihi batas sewajarnya

hey! cantik
bukan rupawan yang indah menawan,
atau mewangi dan sarinya kemana-mana...
lebih dari itu ku pilih darimu yang sederhana
dimulai dari hati dan berujung ke dasar hati
hidup itu indah,
selebihnya engkau yang meronai pada nuansanya
karena yang hidup selalu menghidupi dan tidak pernah berhenti

hey! cantik, ada duka
bila berjuta mata tak jatuh dan rengkuh dipelukanmu....
namun suka, bila mata menaruh hati dan bersimpuh padamu...
kejar yang terbaik, pada tinggi diatasnya tinggi,
pada paras selebihnya hatimu yang luas,
dan jiwa-mu tak pernah lagi...
tersirat luka!


Dewi, kekasihku… Lihatlah aku. Aku panji kekasihmu. Mengapa tak sedikitpun kau mau meoleh kepadaku. Jangan palingkan wajahmu dewi.. Dewi, sampai hari ini aku masih mencintaimu dewi, aku masih milikmu…
DEWI ANG: Tidak panji. kau bukn milikku
PANJI AS: Apa yang kamu bicarakan Dewi. Aku kekasihmu. PAnji Asmara Bangun yang dulu itu. Ingatkah kita, ingatkah janji kita. ingatkah…

DEWI ANG: Iya aku ingat panji. Aku ingat betul janji-janjimu kepadaku. Tapia pa sekarang yang telah kamu lakukan.
PANJI AS: Aku melakukan apa Dewi? aku…
DEWI AS: Mengapa kau masih datang kemari. mengapa kau berani datang kemari. Setelah melamar Dewi Sekartaji. Apa yang engkau harapkan dariku. Sudah cukup sakit rasanya PAnji. Aku sudah tidak kuat. Lebih baik kau segera pergi. atau aku yang akan pergi?
PANJI AS: Tunggu dewi. Dengarkan penjelasanku. Itu semua bukan kehendakku. Itu semua kehendak Ayahku. Raja Jenggala…
DEWI ANG: Iya? dan sekarang kamu bisa berbuat apa? bisakah kamu menolak keinginan Raja Jenggala itu. Bisakah kamu bertahan dengan cintamu?
PANJI AS: Beri aku waktu dewi> Aku akan jelaskan ini semua kepada Raja. Akan aku sampaikan apa yang menjadi keinginanku Dewi. Aku akan tetap bertahan denganmu dewi. Aku percaya dewi, cinta akan bisa membawa kita hidup bersama. Aku akan tetap memilih dewi dengan tidak bersandang gelar putra raja. Aku siap hidup menjai rakyat biasa dengan dirimu dewi. Terimalah aku kembali dewi. Terimalah AKu dewi. Bicaralah dewi, bicaralah, sebagai tanda bahwa kamu masih cinta dan percaya kepadaku dewi…
TIBA-TIBA DEWI ANGGRAENI PERGI DAN MENANGIS MENINGGALKAN PANJI ASMARA BANGUN
#BABAK3
KEMBALI DI RUANG ISTANA, RAJA MENENANGKAN HATI DEWI SEKARTAJI
RAJA: Bahasa tubuh sulit dikenali
Bahasa hati sulit diilhami
Selalu Kacau…

Menerka lalu menebak pusaran otak
Kadang dangkal, buntu, serta Alopesia
Sulit mempertajam, ceratai, dan kemauan

Mengupayakan, mengumpamakan, memberi padan dari keinginan untuk bisa berbagi

Kita punya Tuhan, antara kau dan aku Tuhanlah yang tahu. Kemana hati membawa pergi, bersama Tuhan selalu berbagi.
Tuhanlah arketipenya...

Manusiawi bukanlah bebal memberi petunjuk dan pengertian, umpama Tuhan marah, tinggal pula jatuhkan benda kecil serupa masalah besar dihadapan kita...
Dan deram...
DEWI SEKARTAJI: Kau reguk seluruh isi
Kau rengkuh sampai dalam
Kembali kau membuka
Kau ulurkan tangan itu, kembali kau membabi-buta

Aku lusuh,
walau tak berharap hadirmu
Aku semata tak berdaya

Ahgg…!!!
sisa-sisa ini milikmu
Aku surgamu yang tampak balutan api itu

Aku milikmu
tak sekuku tangan-pun kau milikku
kau kuasai
Pasrah serah kau kuasai

Jiwa serupa paha
Umpama itu yang hangat
hanya inginmu semata…
RAJA: Tuhan Maha Melihat
Tuhan Maha Mendengar
Segala Puji seru sekalian alam...

Hinggaplah pada hati yang rendah
Pada sederhana menatap kesulitan
Pada ujung kembali ke sumber
Dititik bawah kita berpijak
Ada harapan diantara kita....
SEKARTAJI: Mana Panjiku, mana? kini aku mulai jatuh dipelukan Panji itu, tapi sekarang mana? mengapa panji menjadi memilih wanita biasa itu. mengapa panji tidak memilih putri raja yang cantik seperti aku. Panji tidak mencintai aku raja. Panji telah mencintai dewi anggraeni.
RAJA: Sabar putriku yang cantik dan yang pintar. Sebentar lagi panji akan datang menemui kamu sayangku… Panji akan datang untuk menikahi kamu. Panjilah jodoh kamu anakku. Panji putra raja jenggala akan berada disampingmu…
SEKARTAJI: Benar? Panji akan segera menikahiku raja? tapi mengapa setelah dia melamarku, tiba-tiba sekarang menghilang begitu saja? tidakkah panji merindukanku? padahal aku tidak sabar melihat Panji datang ke mari.
RAJA: Panji adalah putra raja Jenggala. dan kamu adalah putri Raja Kediri. Kalian berdua akan menikah anakku. Kalian berdua sudah diberkahi Dewa, untuk menjadi pasangan yang akan menghasilkan keturunan terbaik demi kejayaan dan masadepan kerajaan. Jodohmu adalah putra terbaik kerajaan putriku…
SEKARTAJI: Tapi mana buktinya?
RAJA: jalan ini begitu terjal anakku, tapi kamu sudah sampai
jalan surga itu terbuka, sambil berjalan kita akan terus membuka
Rajamu ini telah menanam kesanggupan
untuk tepati waktu, menghampiri ujung itu.... Tunggu Putriku
SEKARTAJI: ini kisah asmara, bukan gurauan sebentar lalu bergi menghilang tanpa bekas meretas,
ini kisah kasih antara panji dan putri sekartaji. apa yang bisa ayahanda lakukan sekarang? apa? mana panji, mana?
KLANA: Akulah panji. akulah panji klana swandana. Putra Raja dari wengker. Aku sudah mendengar semua penderitaan yang dialami oleh putrid sekartaji. Akulah penolongmu putrid. akulah yang akan menjadi pendampingmu kelak. aku putra raja, sama seperti Panji asmoro bangun.
RAJA: Siapa yang mengundang saudara untuk datang kemari? saya tidak merasa menyuruh siapa-siapa?
KLANA: aku tidak perlu menunggu untuk diundang. aku sudah mengetahui semua. biarkan aku yang akan menjadi pengganti panji asmorobangun untuk bersanding dengan putrid sekartaji. aku putra raja, aku juga kaya, aku juga tanpak. Kurang apa? tidak ada alasan untuk menolak pinangan seorang klana swandana.
SEKARTAJI: Kamu bukan panji, kamu tidak setampan dan sebaik panji. aku tidak mengenalmu?
KLANA: Aku akan mencuri hatimu dari belakang,
Namun kamu tidak tahu dan
Tiba-tiba kamu sudah jatuh dipelukanku…

Hahaha!
kini aku bukan lagi jahat seperti kata orang,
Tetapi aku cerdik untuk
Menjadi pemilikmu…

Oh malapetaka dunia,
Hibur aku, singgahi pertapaanku,
Aku dikebiri dalam riwayat sang pujangga
Menoreh tinta demi hati kecil,
Yang gundah tak kunjung hilang susah…
dan
Tunggu, pencurianku dalam malam-mu…
SEKARTAJI : Cintaku tak kan jatuh ditangan orang asing sepertimu
aku tidak pernah gila dan lupa. semangat membara
tumbuh mencintai Panji asmara bangun
KLANA : Ah! mungkin sekarang engkau belum mengenalku dewi sekartaji. Tapi aku akan sabar menunggu saat-saat yang menggembirakan itu.. aku siap menunggumu dewi
SEKARTAJI: aku tidak mau, aku tidak ingin panji diganti oleh siapapun. kamu tidak seperti panji. Panji telah mencintaiku, dia rela berkorban untuk, semua telah panji berikan, demi masa depan aku dan panji
RAJA: Klana, maaf. kamu mendengar sendiri, apa yang telah disampaikan oleh putriku. harap klana memaklumi. saudara klana tidak bisa mengambil hati putriku. saudar tidak punya cara
KLANA: aku rela berkorban apapun demi mendapatkan putrid raja yang cantik memesona. Putri boleh katakana apa permintaan putrid, atau bahkan raja sekalipun. aku akan memnuhi semua permintaan kalian, demi mendapatkan kesenanganku yaitu bisa bersanding dengan putrid Sekartaji.
RAJA: Benarkah kamu sanggup memnuhi apapun permintaak kami, permintaanku dan putriku?
PENUTUP ADEGAN 3, DALANG MEYAMPAIKAN PERSOALAN SAMBARA RAJA KEPADA KLANA. (DILANJUTKAN DENGAN SUASANA DAN SITUASI SAMBARA)
#BABAK4
PATIH: Wanita adalah ideology. Salah memilih, maka hancur dan musnahlah kejayaan kerajaan.
KILISUCI: apa yang kan kamu sampaikan patih?
PATIH: Masadepan kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri Pandita
KILISUCI: Dewi anggraeni maksudmu?
PATIH: benar!
KILISUCI: Kita tak pernah tau, cara lain apa yang bisa kita lakukan, untuk mendapatkan sebuah keturunan yang akan mewarisi tahta kerajaan…
PATIH: Tidak ada cara lain. yang ada adalah satu-satunya cara, yaitu siapa saja yang telah menghampat raja atau putra raja dalam memilih keturunan untuk kejayaan kerajaan nanti, pasti harus dimusnahkan.
KILISUCI: Tentu ada cara lain patih. Kita tidak bisa menghilangkan nyawa seseorang begitu saja. untuk keselamatan kita semua. Bukankah lebih baik kekasih Anjasmara itu kita asingkan saja.
PATIH: Tidak pandita. Tanggungjawab Panji ada ditangan kita. Kita sebagai punggawa kerajaan jenggala juga wajib menyelamatkan kelangsungan keturunan raja jenggala. siapapun yang menghalangi dan menghambat kelangsungan tersebut, maka wajib kita basmi.
KILISUCI: Walaupun Anggraeni itu juga rakyat jenggala?
PATIH: Tidak terkecuali Pandita. Kita! mau tidak mau, harus rela mengorbankan salahsatu rakyat kita, demi kemajuan dan kejayaan kerajaan jenggala
KILISUCI: aku tidak tahu cara apa yang bisa menggantikan cara yang menyimpang ini. Aku pasrah, apa kata Patih tentang putrid Dewi anggraeni. Kalau memang itu cara yang dianggap paling menarik, mari segera kita selesaikan…
PENUTUPAN ADEGAN INI, DALANG MENGGAMBARKAN SEBUAH PEMBUNUHAN DEWI ANGGRAENI OLEH KILISUCI DAN NILA PRABANGSA
BABAK #5
PANJI DAN SEKARTAJI MENGGILA, HIDUP TANPA PEGANGAN, HIDUPNYA TAK KARUAN. HILANG ARAH, HILANG INGATAN…
PANJI &SEKARTAJI: Saban hari menangis, saban hari tertawa,
Aku melulu jadi pilu, merusak tak karuan, badan linu serasa ditimpa alam,
Dunia ini luas, dunia menjadi sempit
Sebab ulah pikiran
dibalut rapi sekali
oleh nafsu kemaluan...

Hidup itu susah lantaran kita tak menemukan kesenangan,
Jadi senang lalu sedih suka senang sering sedih
DAYANG: Saban hari menangis, saban hari tertawa,

Jemu menggoda, ngilu menggila,
Sorakku teriak, sorakku terlena,

Saban hari gila, saban hari lupa,
Seringkali amnesia...
Hidup mudah jadi gila
putrid jadi gila, panji jadi gilaa
Saban hari Gila!
#BABAK 6
KLANA: semua hartaku sudah habis terkuras, hanya karna ingin mendapatkan putri sekartaji. Selama ini pengorbanan terbesarku adalah menyerahkan semua hartaku untuk putrid sekartaji. Tapia apa balasan yang engkau berikan kepadaku, Raja Airlangga. Keluarlah, hadapilah aku…
PATIH: Raja tidak ada, raja sedang semedi. tidak bisa diganggu.
KLANA: Bawa kemari dewi sekartaji. aku ingin membawa putri sekartaji.
PATIH: Tidak bisa! raja tidak menghendali putri sekartaji bersama anda. Saya mohon tinggalkan putrid dan kerajaan ini
KELUARLAH PUTRI SAMBIL MEMANGGIL PANJI> TAPI YANG DATANG ADALAH KLANA
KLANA: Aku galau, putri!
Galau ini begitu menggejala, fenomena buatan yang tak jelas dari siapa datangnya
tapi benar, kali ini aku galau karnamu putri...


Aku telah galau sejak dini hari bukan karena trend
Galau ini menjerat nadi, tusukannya menjadi-jadi
Seolah gejala daun muda tak pernah patah justru semangat tegangan tinggi


“Please jangan tinggalin akulah,..


SEKARTAJI: Aku menginginkan panji


KLANA: Disinilah awal mula galau ini terpatri
Membuncah, merusak selera makan, menindih tubuh yang tergelepar, merangsek nafsu makan gorengan, memberi inspirasi tidur-tiduran bagai babi siap diguling dan menjadi sajian…
Tapi galau ini hanya pura-pura saja, biar asyik, dan selera seusia muda selalu aku punya
Mungkin sebentar lagi galau menjadi basi, dan aku bisa berubah menjadi
Kece atau memble, jika itu trend anak muda
Gila!
PATIH: Klana, tinggalkan tempat ini. Jangan sampai ada cara-cara kekerasan dan pertumpahan darah, Klana.
KLANA: Aku tidak peduli, pertumpahan darahpun akan aku ajalani. Siapapun yang menghalangi keinginanku mendapatkan putrid sekartaji. Aku akan melawannya..


KLANA BERUSAHA MEMBAWA SEKARTAJI, NAMUN DIHADANG OLEH PATIH KERAJAAN KEDIRI. TERJADILAH PERTARUNGAN HEBAT DEMI MEMPEREBUTKAN SEKARTAJI. PERTARUNGAN BERLANJUT DENGAN DATANGNYA RAJA KEDIRI DENGAN DIPEROLEHNYA ILMU TINGGI, RAJA MAMPU BERUBAH MENJADI SINGA BERKEPALA MERAK HASIL DaRI PERTAPAAN DAN SEHINGGA MEMPEROLEH WAHYU DARI PERTAPAANNYA.

1 comment:

Anonymous said...

vroh,endingnya gmana??raja kediri dateng,berubah trus tamat? :'v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...