Tergelitik juga membaca tulisannya Pak Hadi Kuntoro, bahwa peluang usaha sebenarnya ada dimana-mana. Dan saya sangat setuju. Coba saja perhatikan barang-barang yang ada disekitar anda, komputer, printer, kertas, meja, handphone dan apa saja yang bisa anda lihat disekeliling anda, sebagian besar merupakan hasil dari transaksi jual beli. Bahkan barang-barang yang melekat pada diri kita sebagian besar juga kita beli atau paling tidak dibelikan orang lain kan?.
Masalahnya, kadang kita terlalu takut sehingga menganggap kalau sebuah peluang sudah diambil orang lain, kita sudah tidak kebagian peluang tadi. Padahal sudah menjadi sunatulloh / sifatnya dunia yang terus berputar, peluangpun terus berputar. Bahkan banyak peluang yang belum optimal dimanfaatkan orang lain.
Misalnya usaha dibidang garment meskipun sudah banyak pelaku usaha di sana tapi tetap terbuka peluang bagi pemula untuk menangkap peluang yang sama dan bahkan menciptakan peluang-peluang baru. Contoh lainnya masih banyak, usaha makanan boleh dibilang setiap saat muncul pemain baru dan banyak yang sukses. Usaha voucher HP juga terus tumbuh bak jamur di musim hujan, dan banyak yang bertahan bahkan berhasil. Inovasi-inovasi baru-pun terus tumbuh, yang berarti masih banyak lagi peluang yang belum tergarap.
Kalau kita masih dalam tahap berpikir-pikir untuk mencari peluang dan belum juga berani memulai usaha, maka kita perlu mempertajan kejelian kita menangkap berbagai peluang. Cara paling gampang adalah meniru usaha orang lain yang menurut kita masih berpotensi untuk dikembangkan. Kita tinggal mengikuti yang sudah ada dan kita modifikasi pada usaha yang kita jalani. Nanti kalau usaha kita sudah jalan, baru kita cari terobosan dan inovasi baru untuk terus berkembang.
Kalau kita masih terus pikir-pikir dulu, maka peluang tetap saja ada dan tentu akan diambil orang lain. Kita nanti hanya akan gigit jari dan bilang, “Yach itu kan persis seperti ide bisnis yang aku pikirkan dulu.”
Cobalah anda cari barang yang tidak bisa dijual, tentu anda akan menemukan barang yang bisa dijual jauh lebih banyak daripada barang yang tidak bisa dijual. Itu berarti banyak peluang dan ada dimana-mana
Semoga bermanfaat
Referensi
Fuad Muftie
©2007 http://fuadmuftie.wordpress.com
Masalahnya, kadang kita terlalu takut sehingga menganggap kalau sebuah peluang sudah diambil orang lain, kita sudah tidak kebagian peluang tadi. Padahal sudah menjadi sunatulloh / sifatnya dunia yang terus berputar, peluangpun terus berputar. Bahkan banyak peluang yang belum optimal dimanfaatkan orang lain.
Misalnya usaha dibidang garment meskipun sudah banyak pelaku usaha di sana tapi tetap terbuka peluang bagi pemula untuk menangkap peluang yang sama dan bahkan menciptakan peluang-peluang baru. Contoh lainnya masih banyak, usaha makanan boleh dibilang setiap saat muncul pemain baru dan banyak yang sukses. Usaha voucher HP juga terus tumbuh bak jamur di musim hujan, dan banyak yang bertahan bahkan berhasil. Inovasi-inovasi baru-pun terus tumbuh, yang berarti masih banyak lagi peluang yang belum tergarap.
Kalau kita masih dalam tahap berpikir-pikir untuk mencari peluang dan belum juga berani memulai usaha, maka kita perlu mempertajan kejelian kita menangkap berbagai peluang. Cara paling gampang adalah meniru usaha orang lain yang menurut kita masih berpotensi untuk dikembangkan. Kita tinggal mengikuti yang sudah ada dan kita modifikasi pada usaha yang kita jalani. Nanti kalau usaha kita sudah jalan, baru kita cari terobosan dan inovasi baru untuk terus berkembang.
Kalau kita masih terus pikir-pikir dulu, maka peluang tetap saja ada dan tentu akan diambil orang lain. Kita nanti hanya akan gigit jari dan bilang, “Yach itu kan persis seperti ide bisnis yang aku pikirkan dulu.”
Cobalah anda cari barang yang tidak bisa dijual, tentu anda akan menemukan barang yang bisa dijual jauh lebih banyak daripada barang yang tidak bisa dijual. Itu berarti banyak peluang dan ada dimana-mana
Semoga bermanfaat
Referensi
Fuad Muftie
©2007 http://fuadmuftie.wordpress.com
No comments:
Post a Comment