1. Tentukan jumlah halaman
Langkah pertama dalam mencetak buku adalah dengan menetukan jumlah halaman isi buku yang ada. Hal ini penting karena akan berpengaruh pada saat penetuan proses finishing yang diinginkan. Setidaknya terdapat satu aturan penting dalam menentukan jumlah halaman pada buku.
Untuk membuat buku dengan format stapeles (seperti majalah) maupun jilid kawat (seperti buku-buku ensiklopedia) pastikan jumlah halaman isi yang ada harus dapat dibagi dengan empat. Hal ini penting karena satu lembar isi buku nantinya akan terdiri dari empat halaman.
Untuk membuat buku dengan format lem panas (seperti novel, jurnal) aturan jumlah halaman isi dibagi empat tidak berlaku. Namun untuk mempermudah dan menghemat ongkos cetak mengikuti aturan jumlah halaman isi dibagi empat tetap direkomendasikan.
2. Tentukan ukuran buku
Ukuran buku sangat penting untuk menentukan biaya pembuatan film. Umumnya buku-buku novel yang ada berukuran (ukuran jadi) A5 (14,58 x 21,0 cm) atau ukuran-ukuran lainnya seperti B5 dan custom sesuai yang diinginkan. Sedangkan majalah ukuran paling besarnya umumnya adalah ukuran A4 (21,0 x 29,7 cm) atau lebih kecil.
Dalam pembuatan film satu plat film nanti akan terdiri dari empat halaman (alasan lain mengapa aturan jumlah halaman dibagi empat direkomendasikan!). Satu plat film akan sama dengan satu lembar di dalam buku. Misal satu plat film akan terdiri dari hal: 3, 4, 17, 18 (untuk total isi 16 halaman dan seterusnya).
Selain bergantung dengan jumlah halaman yang ada, jumlah plat film juga bergantung pada jenis halaman yang ada, apakah full colour (FC) atau hanya black and white (B/W). Jika cover buku adalah FC maka satu plat film dikalikan empat sehingga untuk satu lembar cetakan FC terdiri dari empat plat film. Hal tersebut juga berlaku untuk halaman isi yang jenis halamannya FC. Ingat satu plat film FC dikali empat! Untuk plat film B/W tidak berlaku dikali empat.
Untuk menentukan biaya pembuatan film maka rinciannya rumusnya adalah:
* film* = ukuran 4 kali halaman jadi** x jumlah plat*** x harga film****
* catatan untuk disain dalam mencetak buku usahakan menggunakan software yang kompatible dengan pembuatan film seperti Adobe Indesign, Adobe Photoshop, dll. Selain itu pastikan warna font adalah 100%. Jika font warna hitam maka font di dalam design adalah hitam 100%.
** Dalam design jadi buat per halamannya/empat halamannya dilebihkan 2 mm. Sehingga ukuran jadi per plat film nanti adalah (X + 2 mm x Y + 2mm). Melebihkan 2 mm tersebut nantinya berfungsi untuk mempermudah dalam proses pemotongan kertas hasil cetakan.
*** jumlah plat sebagai mana dijelaskan sebelumnya: total halaman / 4 (dan dikalikan empat jika full colour).
**** harga film per cm persegi adalah rata-rata dari Rp 14 – Rp 11.
3. Tentukan jenis kertas dan jumlah buku yang dicetak
Setelah selesai membuat film maka langkah selanjutnya adalah menetukan jenis kertas untuk buku. Umumnya jenis kertas untuk halaman isi majalah-majalah menggunakan jenis kertas art paper/grand paper. Sedangkan buku-buku lain ada yang menggunakan HVS maupun paper book (kertas untuk buku-buku novel). Sedangkan untuk cover berbagai macam buku umumnya menggunakan kertas art carton.
Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan jumlah buku yang ingin dicetak. Hal ini berguna untuk menetukan berapa banyak jumlah kertas yang dibutuhkan. Dalam toko kertas biasanya kertas yang dijual dalam satuan plano. Berikut adalah rumus penentuan jumlah kertas yang dibutuhkan:
* satu kertas plano = kalikan ukuran kertas*/kalikan ukuran film per plat**
* total kertas yang dibutuhkan = total halaman (isi atau cover) buku***/satu kertas plano
* ukuran kertas umumnya: 79×109 cm, 65×100 cm, 61×92 cm.
** setelah memasuki proses pembelian kertas konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak percetakan mengenai ukuran potong kertas. Tapi kalau untuk perencanaan ukuran potong kertas dapat menggunakan ukuran film per plat.
*** Total halaman adalah total dari seluruh kuantitas yang dicetak, bukan untuk satu buku.
4. Tentukan ongkos cetak dan finishing buku
Setelah membeli kertas, kertas-kertas tersebut akan dibawa ke tempat percetakan bersama film-filmnya. Usahakan bertemu dengan pihak percetakan terlebih dahulu saat pertama kali ingin mencetak, khususnya untuk berkonsultasi. Di tempat percetakan film-film yang dibuat akan masuk mesin cetak sesuai dengan ukurannya masing-masing. Terdapat beberapa mesin cetak seperti Oliver 58, Oliver 66, maupun Oliver 72. Jika ukuran potongan kertas anda (baik pajang/lebar) kurang dari 58 cm maka film dan kertas anda akan masuk mesin cetak Oliver 58 dan seterusnya.
Rumus penentuan ongkos cetak adalah sebagai berikut:
* Ongkos Cetak = jumlah plat film* x harga ongkos cetak**
* Jumlah plat film sudah termasuk film yang separasi (FC, yang dikalikan empat) maupun film B/W
** Harga ongkos cetak tergantung pada mesin yang digunakan. Umumnya Oliver 58 harganya adalah Rp 75.000 per plat film dan Oliver 66 adalah Rp 90.000 per plat film.
Setelah selesai dengan ogkos cetak maka langkah selanjutnya adalah proses finishing. Proses tersebut mencakup potong kertas dari hasil cetakan (ingat kertas hasil cetakan masih terdiri dari empat halaman), lipat, komplit, laminating, dsb. Untuk proses potong, stapeles, lipat biasanya percetakan menentukan harga sendiri. Biayanya tidak lebih dari Rp 100-200 ribu untuk proses tersebut.
Dalam proses finishing ini anda dapat menentukan apakah cover buku anda ingin dilaminating atau tidak. Biasanya percetakan menyediakan dua jenis laminating yaitu laminating dof dan vernish. Untuk laminating vernish umumnya dikenakan biaya Rp 0,15 per cm persegi. Sedangkan, untuk biaya laminating dof, dikenakan Rp0,21 per cm persegi. Berikut adalah rumus penetuan ongkos laminating:
* laminating dof/vernish = ukuran cover yang dilaminting* x harga laminating per cm persegi
* ukuran cover yang dilaminating adalah dua kali ukuran jadi buku (satu muka, cover dan back cover).
Itu lah langkah-langkah dalam mencetak buku. Sedikit tips untuk menekan harga cetak dapat disiasati dengan mealakukan penawaran pada ongkos cetak maupun proses finishing. Semoga bermanfaat.
Langkah pertama dalam mencetak buku adalah dengan menetukan jumlah halaman isi buku yang ada. Hal ini penting karena akan berpengaruh pada saat penetuan proses finishing yang diinginkan. Setidaknya terdapat satu aturan penting dalam menentukan jumlah halaman pada buku.
Untuk membuat buku dengan format stapeles (seperti majalah) maupun jilid kawat (seperti buku-buku ensiklopedia) pastikan jumlah halaman isi yang ada harus dapat dibagi dengan empat. Hal ini penting karena satu lembar isi buku nantinya akan terdiri dari empat halaman.
Untuk membuat buku dengan format lem panas (seperti novel, jurnal) aturan jumlah halaman isi dibagi empat tidak berlaku. Namun untuk mempermudah dan menghemat ongkos cetak mengikuti aturan jumlah halaman isi dibagi empat tetap direkomendasikan.
2. Tentukan ukuran buku
Ukuran buku sangat penting untuk menentukan biaya pembuatan film. Umumnya buku-buku novel yang ada berukuran (ukuran jadi) A5 (14,58 x 21,0 cm) atau ukuran-ukuran lainnya seperti B5 dan custom sesuai yang diinginkan. Sedangkan majalah ukuran paling besarnya umumnya adalah ukuran A4 (21,0 x 29,7 cm) atau lebih kecil.
Dalam pembuatan film satu plat film nanti akan terdiri dari empat halaman (alasan lain mengapa aturan jumlah halaman dibagi empat direkomendasikan!). Satu plat film akan sama dengan satu lembar di dalam buku. Misal satu plat film akan terdiri dari hal: 3, 4, 17, 18 (untuk total isi 16 halaman dan seterusnya).
Selain bergantung dengan jumlah halaman yang ada, jumlah plat film juga bergantung pada jenis halaman yang ada, apakah full colour (FC) atau hanya black and white (B/W). Jika cover buku adalah FC maka satu plat film dikalikan empat sehingga untuk satu lembar cetakan FC terdiri dari empat plat film. Hal tersebut juga berlaku untuk halaman isi yang jenis halamannya FC. Ingat satu plat film FC dikali empat! Untuk plat film B/W tidak berlaku dikali empat.
Untuk menentukan biaya pembuatan film maka rinciannya rumusnya adalah:
* film* = ukuran 4 kali halaman jadi** x jumlah plat*** x harga film****
* catatan untuk disain dalam mencetak buku usahakan menggunakan software yang kompatible dengan pembuatan film seperti Adobe Indesign, Adobe Photoshop, dll. Selain itu pastikan warna font adalah 100%. Jika font warna hitam maka font di dalam design adalah hitam 100%.
** Dalam design jadi buat per halamannya/empat halamannya dilebihkan 2 mm. Sehingga ukuran jadi per plat film nanti adalah (X + 2 mm x Y + 2mm). Melebihkan 2 mm tersebut nantinya berfungsi untuk mempermudah dalam proses pemotongan kertas hasil cetakan.
*** jumlah plat sebagai mana dijelaskan sebelumnya: total halaman / 4 (dan dikalikan empat jika full colour).
**** harga film per cm persegi adalah rata-rata dari Rp 14 – Rp 11.
3. Tentukan jenis kertas dan jumlah buku yang dicetak
Setelah selesai membuat film maka langkah selanjutnya adalah menetukan jenis kertas untuk buku. Umumnya jenis kertas untuk halaman isi majalah-majalah menggunakan jenis kertas art paper/grand paper. Sedangkan buku-buku lain ada yang menggunakan HVS maupun paper book (kertas untuk buku-buku novel). Sedangkan untuk cover berbagai macam buku umumnya menggunakan kertas art carton.
Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan jumlah buku yang ingin dicetak. Hal ini berguna untuk menetukan berapa banyak jumlah kertas yang dibutuhkan. Dalam toko kertas biasanya kertas yang dijual dalam satuan plano. Berikut adalah rumus penentuan jumlah kertas yang dibutuhkan:
* satu kertas plano = kalikan ukuran kertas*/kalikan ukuran film per plat**
* total kertas yang dibutuhkan = total halaman (isi atau cover) buku***/satu kertas plano
* ukuran kertas umumnya: 79×109 cm, 65×100 cm, 61×92 cm.
** setelah memasuki proses pembelian kertas konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak percetakan mengenai ukuran potong kertas. Tapi kalau untuk perencanaan ukuran potong kertas dapat menggunakan ukuran film per plat.
*** Total halaman adalah total dari seluruh kuantitas yang dicetak, bukan untuk satu buku.
4. Tentukan ongkos cetak dan finishing buku
Setelah membeli kertas, kertas-kertas tersebut akan dibawa ke tempat percetakan bersama film-filmnya. Usahakan bertemu dengan pihak percetakan terlebih dahulu saat pertama kali ingin mencetak, khususnya untuk berkonsultasi. Di tempat percetakan film-film yang dibuat akan masuk mesin cetak sesuai dengan ukurannya masing-masing. Terdapat beberapa mesin cetak seperti Oliver 58, Oliver 66, maupun Oliver 72. Jika ukuran potongan kertas anda (baik pajang/lebar) kurang dari 58 cm maka film dan kertas anda akan masuk mesin cetak Oliver 58 dan seterusnya.
Rumus penentuan ongkos cetak adalah sebagai berikut:
* Ongkos Cetak = jumlah plat film* x harga ongkos cetak**
* Jumlah plat film sudah termasuk film yang separasi (FC, yang dikalikan empat) maupun film B/W
** Harga ongkos cetak tergantung pada mesin yang digunakan. Umumnya Oliver 58 harganya adalah Rp 75.000 per plat film dan Oliver 66 adalah Rp 90.000 per plat film.
Setelah selesai dengan ogkos cetak maka langkah selanjutnya adalah proses finishing. Proses tersebut mencakup potong kertas dari hasil cetakan (ingat kertas hasil cetakan masih terdiri dari empat halaman), lipat, komplit, laminating, dsb. Untuk proses potong, stapeles, lipat biasanya percetakan menentukan harga sendiri. Biayanya tidak lebih dari Rp 100-200 ribu untuk proses tersebut.
Dalam proses finishing ini anda dapat menentukan apakah cover buku anda ingin dilaminating atau tidak. Biasanya percetakan menyediakan dua jenis laminating yaitu laminating dof dan vernish. Untuk laminating vernish umumnya dikenakan biaya Rp 0,15 per cm persegi. Sedangkan, untuk biaya laminating dof, dikenakan Rp0,21 per cm persegi. Berikut adalah rumus penetuan ongkos laminating:
* laminating dof/vernish = ukuran cover yang dilaminting* x harga laminating per cm persegi
* ukuran cover yang dilaminating adalah dua kali ukuran jadi buku (satu muka, cover dan back cover).
Itu lah langkah-langkah dalam mencetak buku. Sedikit tips untuk menekan harga cetak dapat disiasati dengan mealakukan penawaran pada ongkos cetak maupun proses finishing. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment